- I. PENDAHULUAN
- A. LATAR BELAKANG
Perkembangan sebuah usaha adalah
tanggung jawab dari seluruh organisasi untuk mampu menyelesaikan tujuan organisasi
sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelum usaha dilaksanakan. Sebelum
adanya praktek yang dilakukan oleh seluruh komponen organisasi. Perusahaan
telah menyampaikan rincian aspek yang akan dicapai dalam sebuah scenario
planning sebagai pedoman untuk setiap aspek yang hendak dilaksanakan dan
akan dievaluasi setiap satu periode pencapaian perusahaan dalam lima bulan.
Komponen organisasi perusahaan yang
terdiri atas manajemen operasi, manajemen keuangan, manajemen sumber daya
manusia, serta manajemen pemasaran menjadi satu kesatuan utuh yang menjadi
tanggung jawab direktur perusahaan selaku pemilik dan pemegang kendali
perusahaan. Semua keputusan dari berbagai bidang organisasi harus diketahui
secara keseluruhan dan rinci guna penentuan kebijakan. Sehingga, dalam
pemecahan masalah kompleks yang dihadapi perusahaan pimpinan organisasi
perusahaan juga mempertimbangkan dari seluruh aspek manajerial.
Evaluasi sebagai media penilaian
akan menunjukan beberapa aspek pencapaian dari berbagai sisi lini manajerial
dan pemecahan permasalahan untuk meningkatkan produktivitas penjualan produk.
Siklus kehidupan usaha juga perlu diketahui untuk mendukung kebijakan yang
diambil oleh pemimpin usaha. Perputaran faktor ekonomi secara umum akan
mempengaruhi pencapaian. Mengingat pertumbuhan usaha setara dengan tingkat
pertumbuhan pesaing, berbagai upaya harus dilakukan agar tercapai visi dan misi
perusahaan. Oleh karena itu, hal yang penting untuk membahas penulisan laporan
evaluasi kinerja perusahaan.
- B. RUMUSAN MASALAH
- Bagaimana hasil kinerja perusahaan secara umum dalam 5 bulan terakhir?
- Apakah hasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang ditentukan perusahaan pada awal periode evaluasi?
- Bagaimana tanggapan pelanggan mengenai produk Lullaby sebagai produk yang diproduksi?
- Bagaimana sistem manajerial yang tersusun dalam organisasi menyelesaikan tanggung jawabnya masing-masing?
- Apakah hambatan yang dihadapi oleh masing-masing sistem manajerial organisasi?
- Bagaimana solusi yang diambil oleh masing-masing manajer lini perusahaan untuk menghadapi masalahnya?
- Apakah langkah yang harus diambil untuk perkembangan perusahaan kedepan?
- C. TUJUAN
- Menilai hasil kinerja perusahaan dalam lima bulan terakhir (satu periode evaluasi).
- Mengetahui kelayakan produk dari pandangan konsumen serta menanggapi setiap masukan yang diberikan.
- Mengetahui setiap permasalahan dari seluruh lini manajerial untuk didapatkan solusinya.
- Mengevaluasi sistem kerja dari berbagai aspek manajerial serta mengetahui langkah inisiatif dari berbagai bidang manajerial dalam penyelesaian masalah.
- Menentukan program yang akan dilaksanakan perusahaan untuk periode kedepan sebagai pedoman dalam mengembangkan perusahaan kearah yang lebih baik lagi.
- D. LUARAN YANG DIHARAPKAN
- Mempertahankan siklus kehidupan perusahaan dengan penentuan kebijakan-kebijakan yang akan menguntungkan dari seluruh komponen organisasi perusahaan.
- Terciptanya langkah-langkah dan kebijakan yang baru sebagai pedoman perusahaan dalam mengembangkan usaha.
- Mengurangi segala tingkat resiko yang akan diambil oleh perusahaan dengan menentukan tujuan baru untuk satu periode evaluasi.
- Bertambahnya pendapatan usaha dengan inovasi sistem kinerja perusahaan dan pengaplikasian program serta kebijakan yang telah dibuat dalam periode evaluasi.
- Meningkatkan penjualan dan melakukan efisiensi produksi Lullaby sebagai produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
- II. ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN
- A. SCENNARIO PLANNING
No
|
Jenis Kegiatan
|
Jangka
Waktu
|
|||||||||||||||||||
Bulan
1
|
Bulan
2
|
Bulan
3
|
Bulan
4
|
Bulan
5
|
|||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Survei Pasar
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Penentuan Jenis Usaha
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Penentuan Lokasi Usaha dan
Segmentasi Pasar
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Persiapan Bahan Baku dan Bahan
Lainnya
|
|
|
|
|
x
|
X
|
X
|
X
|
X
|
x
|
X
|
X
|
x
|
X
|
x
|
X
|
X
|
|
|
|
5
|
Proses Produksi
|
|
|
|
|
x
|
X
|
X
|
X
|
X
|
x
|
X
|
X
|
x
|
X
|
x
|
X
|
X
|
X
|
|
|
6
|
Proses Pemasaran dan Strategi
Pemasaran
|
|
|
|
|
x
|
X
|
X
|
X
|
X
|
x
|
X
|
X
|
x
|
X
|
x
|
X
|
X
|
X
|
|
|
7
|
Pembuatan Laporan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
- B. MANAJEMEN OPERASI
- Analisis Produk
- Jenis : Barang
- Nama Produk : Lullaby
- Material Produk : Dinamo, Gear, Kabel, Kertas HVS, Baterai, Lampu, Fiber Glass
- Karakteristik : Lullaby adalah produk mainan anak-anak yang mampu memvisualisasikan cerita menjadi bayangan di dinding. Sehingga anak akan mampu melatih otak kanan dan kirinya sekaligus dengan mendengarkan cerita dan melihat gambar yang terproyeksikan. Dengan konsep produk sebagai mainan, Lullaby juga dapat digunakan sebagai hiasan rumah saat tidak digunakan.
- Proses Produksi
Gambar Desain Produk
- Hasil Kinerja
Berdasarkan jumlah pekerja bidang
operasi sebanyak 3 orang dengan sehari membuat 2 produk, maka dalam sebulan
(masa produktif 20 hari) telah menghasilkan maksimal 120 produk dengan standard
error of estimate 8,3%. Maka, rata-rata dalam satu bulan perusahaan telah
menghasilkan 110 produk. Jadi, 550 produk telah dihasilkan dalam 5 bulan
terakhir. Hal ini telah sesuai dengan rencana yang ditentukan oleh organisasi
usaha.
- Hambatan dan inisiatif solusi yang diambil
- Mengingat produk yang dihasilkan berjenis barang, proses produksi memerlukan detail yang lebih akurat dalam menyusun setiap komponen barang. Tingkat kesulitan yang tinggi menyulitkan pekerja untuk menyelesaikan 2 barang dalam sehari. Hal ini akan berpengaruh pada kualitas produksi. Dalam pelaksanaannya, proses produksi mengambil langkah untuk menambah jam kerja setiap pegawai dalam menyelesaikan tugasnya dan atau memberikan target pada pegawai untuk menyelesaikan 110 produk dalam satu bulan melalui kerja sama antar pegawai tersebut.
- Penggunaan dinamo dan gear dalam produksi menyulitkan hasil kecepatan perputaran pada setiap produk. Tenaga yang dihasilkan tidak sepadan dengan jumlah gear untuk memperlambat laju gerak perputaran cerita diatas media panggung yang dibuat. Sejauh ini, manajemen operasi mengambil keputusan untuk mengurangi lilitan pada dinamo yang merupakan faktor utama penentu tenaga, sehingga kecepatan perputaran yang dihasilkan dapat berkurang.
- C. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
- Organisasi Usaha
- Pelaku Usaha
- Direktur : Arif Rachmawan Sukarno
- Kepala Bagian Produksi : Ali Akbar Ramadhani
- Kepala Bagian Keuangan : Adi Nugroho
- Kepala Bagian Pemasaran : Brajaditya
- Kepala Bagian Operasional : Damar Sumeru
- Tenaga Pelaksana : Terdiri atas 3 Orang
1)
Ro’is Balad Amien
2) Ian
Kristo Hevyanto
3)
Septian Agung Murbowo
Hambatan dan inisiatif solusi
- Dalam Pelaksanaan usaha, jam kerja yang dilaksanakan kadang tidak sesuai dengan Standard Operasional Perusahaan, yang mana dalam satu hari ditentukan 8 jam untuk bekerja. Namun, pelaku usaha yang pada umumnya adalah mahasiswa sulit dalam mengatur waktu kerja operasional perusahaan. Sehingga, pada pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan dibentuk tim untuk menyelesaikan setiap hambatan dalam setiap aspek manajerial perusahaan.
- Kesibukan masing-masing personal dalam mengurus bidangnya menyebabkan kurang tersampaikannya dengan jelas komunikasi antar tingkat manajer. Sehingga, program yang dilaksanakan terlambat untuk diaplikasikan pada berbagai bidang manajerial. Dalam hal ini, manajemen komunikasi dilakukan secara langsung dari atas ke bawah oleh pimpinan perusahaan melalui pertemuan khusus untuk mendikte program yang seharusnya telah teraplikasi.
- Kurangnya tenaga kerja mengurangi tingkat produktivitas usaha. Sehingga, akan mengurangi tingkat penjualan dan pemasaran produk akan berjalan lama. Oleh karena itu, perusahaan yang tergolong baru ini menggunakan metode penjualan dan pendemonstrasian produk secara langsung dan bersama-sama di lokasi target penjualan.
- Tingkat penggajian masih tergolong murah dan tidak ada intensif untuk memancing prioritas kerja dari setiap karyawan usaha. Permasalahan ini belum dilakukan solusi. Namun, walau tergolong masih dapat mencapai target dari tugas masing-masing, hal ini perlu diperhatikan untuk memajukan tingkat produktivitas kerja.
- D. MANAJEMEN KEUANGAN
- Analisis Biaya
- a. Biaya Tetap (FC)
Biaya Usaha
No
|
Uraian
|
Harga (Rp)
|
1
|
Biaya Promosi dan Administrasi
|
400.000
|
2
|
Komputer
|
3.000.000
|
3
|
Printer
|
600.000
|
4
|
Gergaji
|
60.000
|
5
|
Bor
|
150.000
|
6
|
Obeng
|
105.000
|
Jumlah
|
4.315.000
|
Umur ekonomis = 3 tahun, dengan
nilai residu adalah 0,maka
Biaya tetap (FC) = Biaya Usaha
= Rp 4.315.000,- / 3
= Rp 1.438.334 / tahun
= Rp 119.861 / bulan
- b. Biaya Tidak Tetap (VC)
1)
Biaya Bahan Utama
No
|
Uraian
|
Satuan
|
Jumlah
|
Harga
Per Satuan (Rp)
|
Jumlah
Harga (Rp)
|
1
|
Dinamo
|
Unit
|
110
|
10.000
|
1.100.000
|
2
|
Gear
|
Unit
|
440
|
1.500
|
660.000
|
3
|
Fiber Glass
|
Unit
|
110
|
9.000
|
990.000
|
4
|
Kayu Basal
|
Meter
|
10
|
70.000
|
700.000
|
5
|
Baterai
|
Unit
|
220
|
2.000
|
440.000
|
6
|
Lampu
|
Unit
|
110
|
1.500
|
165.000
|
7
|
Kabel
|
Meter
|
10
|
2.000
|
20.000
|
8
|
Mur
|
Unit
|
880
|
200
|
176.000
|
9
|
Kertas HVS
|
Rim
|
1
|
30.000
|
30.000
|
Jumlah
|
|
|
|
4.281.000
|
2)
Biaya Bahan Pembantu
Kemasan kemasan kardus = 110
unit/bulan x Rp. 2.000,-/unit
= Rp. 220.000,-
3)
Listrik dengan harga/ KWh = Rp.400,-
No
|
Uraian
|
Watt
|
Harga
|
Jam/ Bulan
|
Rp/ Bulan
|
1
|
Alat Elektronik
|
80
|
400
|
8
|
256.000
|
2
|
Lampu Penerangan
|
10
|
400
|
8
|
32.000
|
Jumlah
|
288.000
|
Biaya tidak tetap (VC) = 1) + 2) +
3)
= Rp 4.281.000,- + Rp
220.000,- + Rp 288.000,-
= Rp 4.789.000,-/ bulan
- c. Biaya Produksi
Biaya Produksi (TC)
= Biaya
tetap (FC) + Biaya tidak tetap (VC)
= Rp 119.861,- + Rp
4.789.000,-
= Rp 4.908.861,-/ bulan
- d. Penentuan Harga Pokok Penjualan (HPP)
Dalam satu bulan produksi
menghasilkan 110 produk Lullaby, dengan asumsi satu bulan masa produktif
adalah 20 hari sehingga satu bulan maksimal menghasilkan 120 produk dengan standard
error estimate 8,3%.
Harga Pokok Penjualan (HPP)
/buah = Biaya produksi (TC
Total produksi
= Rp 4.908.861,- / 110
= Rp 44.627,-
Harga
jual = Laba kotor yang diharapkan (40%) + HPP
= Rp 79.000,-
- Analisa keuntungan
Harga jual Lullaby =
Rp.79.000,-/buah
Asumsi: dalam satu bulan, penjualan
dan produksi mencapai 110 produk.
Penjualan per tahun
Keterangan
|
Penjualan
|
Jumlah
|
Total
penjualan Lullaby
|
Rp79.000,-/buahx110x12 bulan
|
Rp 104.280.000
|
Biaya produksi
|
Rp4.908.861,-/bulan x 12
bulan
|
Rp 58.906.332 -
|
Keuntungan per tahun
|
Rp 45.373.668,-Pay Back Period (PB)
|
Pay Back Period (PB) =
Total Modal Awal / Keuntungan per tahun = Rp.
9.996.000,- / Rp.45.373.668,- = 0,22 tahun
Artinya dalam waktu sekitar 3 bulan
usaha ini telah kembali modal. Sekarang, usaha ini sudah berada di posisi bulan
ke lima dari pelaksanaan program awal. Jadi, keuntungan perusahaan yang didapat
di bulan ke lima ini:
= Rp 18.905.695,-
- Hambatan dan inisiatif solusi
Dalam pelaksanaan pencatatan
keuangan, tidak ada spesifikasi khusus mengenai akuntansi manajerial maupun
akuntansi biaya. Sehingga, dalam pelaksanaannya masih dijadikan dalam satu
bidang yang diurus oleh satu pegawai bidang keuangan. Akuntansi biaya dan
akuntansi manajerial sangat membantu dalam menentukan strategi pembelian yang
erat kaitannya dengan harga produksi yang cenderung selalu berubah.
E. MANAJEMEN
PEMASARAN
1. Segmentation
Segmentasi pasar yang digunakan
dalam hal ini adalah Atomisasi. Karena Lullaby tidak hanya dapat
digunakan untuk alat cerita saja. Penampilan yang menarik juga dapat digunakan
sebagai hiasan ruangan. Selain itu, cerita yang hanya disajikan melalui gambar
dapat diartikan orang secara berbeda. Sehingga mereka bisa mendapatkan produk
ini sesuai dengan kebutuhan mereka.
2. Targetting
Lullaby dapat merambah pasar anak-anak usia Balita dan Sekolah
Dasar. Cerita dongeng yang disajikan akan sangat mempengaruhi penjualan produk
ini. Ketertarikan anak-anak terhadap gambar dan imajinasi sangat potensial di
usia tersebut. Keberadaan produk ini juga akan menuai banyak ketertarikan dari
kalangan orang tua karena produk ini merupakan produk baru dan dirasa telah
dibutuhkan oleh para orang tua dalam membawakan cerita terhadap anak-anak.
Selain itu, anak-anak juga akan sangat tertarik karena produk ini juga dapat
diartikan dengan mainan yang dalam hal ini sangat disukai anak-anak dan
merupakan pasar yang paling gampang disukai oleh anak di usia tersebut.
3. Promosi
Karena produk ini masih sangat baru
dan perlu untuk dipublikasikan, sehingga Lullaby diperkenalkan dan
dijual di dunia jejaring sosial, seperti facebook, twitter, Black Berry
Mesenger, dll. Pemasangan spanduk di lokasi usaha dan tempat-tempat
strategis lain. Selain dapat menjangkau pasar dimanapun. Produk ini juga bisa
menjadi boomming terlebih dahulu ke masyarakat dengan cara promosi
secara langsung ke Kelompak Belajar dan Taman Kanak-Kanak, dan Sekolah Dasar.
Dalam promosi awal produk ini, akan sangat mudah untuk mencari pelanggan dengan
menawarkan bonus cerita yang dapat diubah-ubah. Sehingga pada awal konsumen
membeli akan mendapatkan benefit cerita yang lebih dari satu pula. Ini juga
akan memberikan gairah konsumen untuk membeli produk-produk ini lagi karena
tidak terpaku dari satu cerita saja.
4. Kegiatan pemasaran
Kegiatan Pemasaran dilakukan dengan
cara melakukan demonstrasi langsung di berbagai Kelompok Belajar, Taman
Kanak-Kanak, dan Sekolah Dasar. Hal ini dikarenakan akan mempertemukan produk
dengan konsumen secara langsung, sehingga timul ketertarikan konsumen yag dalam
analisisnya akan membuka peluang untuk lakunya produk Lullaby. Selain
itu, publikasi melalui dunia jejaring sosial, seperti Facebook, twitter,
Black Berry Mesenger, juga akan membantu mempertemukan produk dengan
konsumen dalam lingkup geografis yang lebih luas. Serta, pemasangan spanduk di
sekitar lokasi produksi dan memasang stand-stand pada acara-acara pendidikan
dan keramaian, akan membantu pendemonstrasian produk secara langsung diluar
lingkup sekolah.
5. Wilayah pemasaran
Sukses mencapai tujuan untuk
publikasi produk di kota Solo pada bulan pertama sel, manajemen pemasaran mampu
merambah kota-kota lain di sekitar kota Solo, Sukoharjo, Boyolali, Wonogiri,
Sragen, serta Klaten pada bulan berikutnya, terutama di Kelompak Belajar, Taman
Kanak-Kanak, dan Sekolah Dasar.
6. Hambatan dan inisiatif solusi
Pada dasarnya, kegiatan pemasaran
membutuhkan sales untuk menjual barang sesuai dengan target atau bahkan
akan melampaui target. Tenaga penjualan ini yang seharusnya dijadikan sebagai
media efisiensi penjualan produk. Saat ini, perusahaan dalam melakukan promosi
hanya mampu mengandalkan untuk bekerjasama dengan pekerja yang ada untuk
melakukan promosi langsung di lokasi penjualan.
F. EVALUASI
UMUM PERUSAHAAN
Pendapatan yang dicapai oleh
perusahaan mencapai Rp 18.905.695,- dalam satu periode evaluasi. Target
penjualan mencapai titik maksimal dan memberikan pengaruh pada siklus hidup
usaha. Perkembangan usaha stagnant dalam zona aman karena pelaksanaan
program-program sesuai dengan waktu dan efisiensi.
Aturan yang disepakati pada Standard
Operasional Perusahaan (SOP) belum berjalan dengan maksimal. Kendala ini
disebabkan oleh kebanyakan oleh kurangnya tenaga ahli untuk mengisi bagian
operasional perusahaan. Manajemen masih belum melaksanakan fungsinya dengan
baik untuk bekerja pada bidang yang ditempati masing-masing. Pemberian tanggung
jawab masih kurang sesuai dengan tanggung jawab yang harus diterima
masing-masing manajer lini. Namun, pencapaian yang dihasilkan dari perusahaan
dengan modal awal yang tergolong sederhana telah menunjukan kelayakannya untuk
tetap dikelola untuk pencapaian yang lebih baik lagi.
Tujuan yang telah dicapai masih
berada dalam tahap perkembangan, publikasi yang semakin merata akan
meningkatkan tingkat permintaan. Penawaran yang sekarang belum mampu untuk
melayani tingkat permintan yang semakin menguat. Penambahan tenaga kerja perlu
dilakukan di berbagai lini agar tanggung jawab yang diterima oleh pekerja
sesuai dengan pencapaian target yang harus dilakukan.
III. KESIMPULAN DAN PROGRAM
YANG AKAN DIKEMBANGKAN
A.
KESIMPULAN
Melihat hasil laporan dari berbagai
lini dan penggambaran evaluasi perusahaan secara umum, perusahaan telah
mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan baik. Namun, ada beberapa hal yang
masih harus diperhatikan sebagai bentuk keprofesionalitasan dalam memegang
kendali usaha. Yaitu:
- Terdapat kekurangan dalam produksi produk. Dinamo yang digunakan kurang mampu untuk mendongkrak kualitas produk,
- Kurangnya tenaga kerja untuk memberikan bantuan dan pembagian tugas dalam manajer lini sebagai bentuk kesetaraan tanggung jawab yang diterima masing-masing,
- Sistem pengoperasian usaha belum sesuai dengan keadaan yang terjadi, sehingga banyak terjadi tumpang-tindih dalam pelaksanaan tugas,
- Kondisi ekonomi usaha berada pada tingkat stagnant meningkat, sehingga faktor permintaan produk Lullaby meningkat dan belum sesuai dengan keadaan tingkat penawaran yang diberikan perusahaan pada konsumen,
- Komunikasi antar tingkat organisasi belum menunjukan tingkat yang baik, sehingga program-program usaha tidak sesuai dengan jadwal namun tercapainya tujuan program sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
B. PROGRAM
PENGEMBANGAN PERIODE SELANJUTNYA
Dari kesimpulan yang didapat,
kelayakan usaha telah dibuktikan dari berbagai aspek manajerial perusahaan.
Kejelasan aspek keuangan dan pengaruh permintaan yang diperkirakan semakin
meningkat, mempertegas bahwa usaha masih layak untuk dijalankan. Namun, dalam
mengembangkan usaha perlu dilakukan peningkatan dari berbagai aspek manajerial.
Sehingga, perusahaan patut untuk melakukan beberapa program berikut yang
selanjutnya akan dirangkai dalam scenario planning untuk periode
selanjutnya. Program-program tersebut adalah:
- Melakukan ekspansi produk guna menambahkan jumlah penawaran sebagai penyeimbang kebutuhan permintaan konsumen,
- Menambah tenaga kerja mandor dibawah kepala bagian operasional untuk mengatur penambahan produk yang akan dilakukan,
- Menambah Tenaga Kerja Pelaksana untk program ekspansi yang akan dilakukan pada periode selanjutnya,
- Menambahkan tenaga Akuntan Biaya dan Akuntan Manajerial dibawah Kepala Bagian Keuangan,
- Menambahkan tenaga Sales untuk membantu proses pemasaran yang masih mengandalkan kerja langsung semua lini perusahaan,
- Mengubah sistem dinamo pada mesin produk Lullaby dengan mesin putar jarum jam dinding agar rotasi panggung pada produk tidak terlalu cepat,
- Mengembangkan sistem kerja tim unuk memenuhi target pelaksanaan dan tanggung jawab tugas dapat dibagi melalui manajer lini,
- Mengefisiensikan aspek produksi untuk meningkatkan pendapatan yang nantinya akan digunakan untuk pemberian intensif pekerja.
Seluruh program tersebut menjadi
tanggung jawab seluruh komponen pelaku usaha serta menjadi tujuan yang harus
dicapai dalm satu periode selanjutnya.
IV. PENUTUP
Demikian laporan evaluasi ini dibuat
sebagai keterangan tertulis pencapaian yangtelah dilakukan perusahaan dalam
satu periode (lima bulan). Butir-butir keputusan pelaksanaan program pada
periode selanjutnya merupakan kesepakatan seluruh komponen pelaku usaha dalam
rapat evaluasi yang telah dilaksanakan. Pertimbangan laporan dari berbagai
manajer lini menghasilkan pedoman tertulis yang selanjutnya dibuat dalam Scenario
Planning.
mataram 12 januari 2015
hmmm... kok g ijin ya mas?
BalasHapusini judul laporannya apa om?:(
BalasHapusijin repost ya mas. terimakasih
BalasHapus